Istilah DevOps tentunya belum begitu familiar bagi masyarakat umum. Tapi beberapa aplikasi populer sebut saja Gojek, Tokopedia atau aplikasi lain yang sejenis sudah lama menggunakan DevOps tersebut untuk mempercepat pengembangan aplikasi mereka.
Sebetulnya apa itu DevOps? Mengapa tools tersebut sekarang ini semakin populer digunakan para developer aplikasi untuk mempercepat pekerjaan mereka? Baca artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui alasannya.
Apa itu Tools DevOps?
Apa pilihan DevOps tools terbaik untuk mempercepat pengembangan aplikasi? Sebelum mengetahui jenis tools DevOps ada baiknya mengetahui apa itu pengertian DevOps dan kenapa DevOps saat ini menjadi primadona dalam pengembangan perangkat lunak.
DevOps terdiri dari 2 kata yang dijadikan satu yaitu Dev dan Ops. Dev adalah singkatan dari development dan Ops merupakan kepanjangan dari operations. Penggabungan keduanya memiliki arti penyatuan dari proses dan pengembangan perangkat lunak yang berguna dalam pembuatan sebuah aplikasi.
Dalam DevOps tim pengembangan dan operasional akan saling berkolaborasi untuk menciptakan aplikasi yang menunjang kecepatan dan keberlanjutan. Dengan melibatkan tim operasional di setiap tahap pengembangan aplikasi akan memastikan aplikasi yang sedang dikembangkan dapat di-delivery-kan secara lebih cepat dan aplikasi dapat beroperasi dengan lancar.
Baca juga: Apa Itu DevOps? Mengenal Pengertian, Prinsip, dan Penerapannya
Pemakaian sistem tools DevOps sudah banyak digunakan perusahaan besar untuk membuat aplikasi mereka. Contohnya Gojek, Amazon, Microsoft dan yang lainnya. Dengan penerapan DevOps yang tepat sasaran maka pengembangan aplikasi dapat lebih efektif dalam membantu objektif perusahaan secara lebih cepat.
5 Tools DevOps Terbaik yang Perlu Diketahui
5 rekomendasi tools DevOps berikut adalah tools yang memiliki kapabilitas tinggi dalam DevOps. Masing-masing tools DevOps berikut akan diklasifikasikan berdasarkan fungsi masing-masing. Berikut adalah tools DevOps terbaik untuk pengembangan sistem dengan fitur yang mumpuni lengkap dengan kelebihannya.
-
Version Control Tools: GIT
GIT adalah sistem kontrol versi terdistribusi, yang berarti bahwa setiap developer memiliki salinan lengkap dari repositori kode di mesin lokal mereka. Ini memungkinkan pengembang untuk bekerja secara offline dan melakukan perubahan pada kode mereka tanpa harus terhubung ke repositori pusat.
Tools ini juga memiliki fitur branch, yang memungkinkan pengembang untuk membuat versi berbeda dari kode mereka tanpa memengaruhi kode utama. Ini sangat berguna untuk menguji fitur baru atau memperbaiki bug. Setelah pengembang selesai dengan perubahan mereka, mereka dapat menggabungkan branch tersebut ke kode utama dan memasukkannya ke repositori pusat.
Berikut adalah beberapa kelebihan GIT:
- Performa cepat: GIT dapat menangani repositori kode yang sangat besar dengan cepat.
- Fleksibilitas Tinggi: GIT dapat digunakan untuk melacak perubahan pada berbagai jenis file, termasuk kode sumber, dokumentasi, dan aset lainnya.
- Keamanan: GIT menggunakan kriptografi untuk memastikan bahwa kode aman dan tidak dapat diubah tanpa sepengetahuan pengguna lain.
-
CI/CD Tools: Jenkins
Jenkins adalah tools populer yang banyak digunakan dalam praktik CI/CD dan DevOps. Tools ini bersifat open-source yang dapat digunakan secara gratis tanpa biaya lisensi. Hal ini membuat Jenkins menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan dengan keterbatasan biaya.
Walaupun Jenkins gratis bukan berarti tools ini tidak punya kelebihan lain. Jenkins sangat fleksibel dan mudah disesuaikan. Tools ini dapat digunakan untuk mengotomatiskan berbagai macam tugas dan proses, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tim developer. Selain itu, Jenkins juga memiliki antarmuka yang intuitif, mudah dipelajari, dan mudah digunakan.
Dari segi kapabilitas dan kompatibilitas, Jenkins memiliki lebih dari 400 plugin untuk memaksimalkan DevOps sesuai kebutuhan. Adapun keunggulan Jenkins antara lain:
- Pipeline: Jenkins dapat digunakan untuk membuat pipeline, yang merupakan serangkaian tugas yang dijalankan secara otomatis dalam urutan tertentu. Pipeline dapat digunakan untuk mengotomatiskan seluruh proses pengembangan perangkat lunak, dari pembangunan hingga delivery.
- Integration: Jenkins dapat diintegrasikan dengan berbagai tools dan layanan pengembangan perangkat lunak lainnya, seperti sistem kontrol kode sumber, alat testing, dan hingga integrasi ke penyedia cloud. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengotomatiskan alur kerja DevOps yang kompleks.
- Reporting: Jenkins menyediakan berbagai laporan yang dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis proses pengembangan perangkat lunak. Hal ini dapat membantu pengguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat.
- Configuration Management Tools: Ansible
Ansible adalah alat manajemen konfigurasi open-source yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai infrastruktur IT, seperti server, jaringan, dan aplikasi. Ansible bekerja dengan cara menghubungkan ke perangkat yang akan dikelola (node) menggunakan SSH, dan kemudian mengeksekusi perintah atau modul untuk mengonfigurasi node tersebut.Tools ini dapat digunakan untuk mengelola infrastruktur yang dibutuhkan untuk DevOps secara efisien. Berikut adalah beberapa kelebihan dari Ansible:
- Provisioning server: Ansible dapat digunakan untuk membuat dan menyiapkan server baru secara otomatis, sehingga DevOps engineer dapat fokus pada tugas-tugas lain.
- Konfigurasi server: Ansible dapat digunakan untuk mengonfigurasi server secara otomatis, sehingga DevOps engineer dapat memastikan bahwa semua server memiliki konfigurasi yang konsisten.
- Deployment aplikasi: Ansible dapat digunakan untuk men-deploy aplikasi ke server secara otomatis, sehingga DevOps engineer dapat mempercepat proses pengiriman aplikasi ke produksi.
- Patching sistem: Ansible dapat digunakan untuk menerapkan patch keamanan secara otomatis, sehingga DevOps engineer dapat memastikan bahwa infrastruktur IT tetap aman.
- Audit konfigurasi: Ansible dapat digunakan untuk audit konfigurasi infrastruktur IT secara otomatis, sehingga DevOps engineer dapat memastikan bahwa semua infrastruktur IT memenuhi standar.
-
Containerization Tools: Kubernetes
Kubernetes adalah alat kontainerisasi yang sangat powerful dan fleksibel yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas DevOps. Ini adalah pilihan yang baik untuk organisasi dari berbagai ukuran yang ingin mengelola aplikasi kontainer secara lebih efektif.
Kubernetes dapat digunakan untuk mengotomatiskan deployment, manajemen, dan scaling aplikasi kontainer. Alat ini memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya ideal untuk digunakan dalam DevOps, seperti:
- Service discovery: Kubernetes dapat secara otomatis menemukan dan menyeimbangkan beban kontainer yang menjalankan layanan yang sama. Ini membantu untuk memastikan bahwa aplikasi selalu tersedia dan memiliki performa tinggi.
- Self-healing: Kubernetes dapat secara otomatis me-restart kontainer yang gagal atau menggantinya dengan kontainer baru. Ini membantu untuk memastikan bahwa aplikasi tetap berjalan bahkan jika terjadi masalah.
- Rollout and rollback: Kubernetes dapat melakukan rollout dan rollback perubahan aplikasi secara bertahap. Ini membantu untuk meminimalkan risiko downtime dan memastikan bahwa perubahan dapat dengan mudah dibatalkan jika terjadi masalah.
-
Tools Komunikasi dan Kolaborasi: Slack
Slack adalah alat komunikasi dan kolaborasi yang banyak digunakan oleh tim DevOps. Slack menyediakan platform terpusat untuk komunikasi real-time, berbagi file, dan manajemen tugas. Slack juga dapat diintegrasikan dengan berbagai alat DevOps lainnya, seperti Jira, Confluence, dan GitHub.
Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan Slack dalam DevOps:
- Komunikasi real-time: Slack memungkinkan tim DevOps untuk berkomunikasi secara real-time, sehingga mereka dapat dengan cepat memecahkan masalah dan berkolaborasi dalam proyek.
- Berbagi file: Slack memungkinkan tim DevOps untuk berbagi file dengan mudah dan cepat. Hal ini sangat berguna untuk berbagi kode, dokumentasi, dan file lainnya yang diperlukan untuk pengembangan dan pengiriman aplikasi.
- Manajemen tugas: Slack dapat digunakan untuk mengelola tugas-tugas DevOps, seperti penyediaan server, konfigurasi server, dan deployment aplikasi. Slack juga dapat digunakan untuk melacak kemajuan tugas dan mengidentifikasi hambatan.
- Integrasi dengan alat DevOps lainnya: Slack dapat diintegrasikan dengan berbagai alat DevOps lainnya, seperti Jira, Confluence, dan GitHub. Hal ini memungkinkan tim DevOps untuk mengelola semua komunikasi dan kolaborasi mereka dari satu tempat.
DevOps, Pilihan Terbaik untuk Akselerasi Pengembangan Aplikasi
Beberapa tools rekomendasi sebelumnya merupakan beberapa rekomendasi tepat yang bisa kamu gunakan untuk mulai mengadopsi DevOps ke dalam pengembangan perangkat lunak. Ini dapat diterapkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi yang bisa diandalkan sehingga perusahaan dapat lebih cepat mencapai tujuan bisnis.
Jika sebelumnya kamu ingin menerapkan DevOps pada bisnis tapi belum tahu dimana memulainya kamu bisa berkonsultasi dengan cloud expert Biznet Gio yang siap memberikan rancangan infrastruktur DevOps yang tepat untuk bisnismu melalui layanan managed service.
Dengan layanan ini, Biznet Gio akan memberikan solusi lengkap bagi setiap bisnis yang ingin mengadopsi CI/CD dan DevOps, mulai dari konsultasi dalam perencanaan, perancangan, hingga implementasi teknologi dan infrastruktur yang cocok untuk jenis bisnis. Hingga pengelolaan operasional layanan yang mencakup pemantauan, pencadangan, dan mitigasi jika terjadi gangguan.
Konsultasikan kebutuhan DevOps-nmu sekarang juga bersama Biznet Gio sekarang. Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami melalui fitur live chat maupun email ke [email protected].