Saat ini hampir semua orang berpendapat bahwa semakin banyak memory atau semakin besar CPU akan membuat server semakin cepat. Tetapi itu tidak dapat menjadi jaminan akan meningkatkan performance server. Sebagian besar e-commerce menggunakan web server sebagai front end dan database sebagai back end. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya proses transaksi yang dilakukan, akan mengakibatkan I/O bottleneck yang dapat mengakibatkan performa server menjadi lambat dikemudian hari.
Ketika seorang calon pembeli membuka sebuah website, setiap detik akan sangat berarti. Calon customer tersebut dapat dengan mudah meninggalkan website tersebut apabila dirasa sangat lambat. Maka dari itu, sangatlah penting untuk meningkatkan akselerasi server agar bisnis semakin berkembang. Berikut 7 langkah untuk mengoptimalkan server:
Langkah #1 Hapus themes, plugins dan add-ons yang tidak terpakai
Themes dan plugins merupakan cara terbaik untuk menambah fitur-fitur pada website. Banyak owner online shop terus menambahkan berbagai macam plugins dan add-ons ke website mereka. Tetapi, tidak semua plugins akan berdampak baik pada website karena banyak juga plugins yang dapat memperlambat loading website hingga 10 detik. Hal ini akan memberikan kesan yang buruk terhadap calon pembeli.
Langkah #2 Gabungkan file CSS dan Javascript
Menggabungkan file CSS dan Javascript masing-masing menjadi 1 mampu mempercepat tampilan website hingga 8 detik.
Langkah #3 Optimalkan Ukuran Gambar
Pastikan gambar yang digunakan pada website telah memiliki ukuran dan dimensi yang tepat. Jangan sampai server men-download dan mengubah ukuran gambar. Gunakan pilihan “save for web” untuk mengurangi ukuran file.
Langkah #4 Gunakan GZIP Compression
Hal ini dapat mempercepat website e-commerce dengan mengurangi ukuran file tanpa merusak kualitas gambar.
Langkah #5 Optimalkan Konfigurasi Web Server
Seiring berkembangnya suatu website, maka fiturnya pun akan semakin bertambah dan semakin banyak traffic yang masuk. Kedua hal ini dapat mengakibatkan bottleneck dari sisi resource dan performance. Berikut beberapa tweak yang dapat mempercepat server Anda:
Timeout – Pengaturan ini menentukan berapa lama Apache akan menunggu untuk visitor setelah mengirimkan request. Pada server yang memiliki traffic cukup besar, dapat dipasang 120 detik, tetapi sebaiknya gunakan angka yang kecil untuk mencegah pemborosan resources.
KeepAlive – Mengaktifkan KeepAlive memungkinkan browser untuk men-download semua konten (Javascript, CSS, gambar, video dll) melalui satu koneksi TCP, bukan dengan koneksi baru untuk setiap request. Ini akan membuat peningkatan performa dan kecepatan karena browser mendapatkan semua file melalui 1 koneksi HTTP.
MaxKeepAliveRequests – Konfigurasi ini menentukan berapa banyak file yang dapat di transfer melalui koneksi KeepAlive.
KeepAliveTimeOut – Pengaturan ini memastikan koneksi KeepAlive bukanlah abuse. Pada server yang cukup sibuk, gunakan waktu 10 detik.
MaxClients – Pengaturan ini untuk menentukan berapa banyak jumlah visitor yang dapat dilayani oleh Apache. Semakin banyak visitor maka akan semakin banyak resource yang terpakai, semakin sedikit juga akan mengakibatkan potensi kehilangan visitor. Maka tetapkan sesuai dengan data statistic pengunjung website untuk memberikan performa terbaik.
HostnameLookups – Apache dapat mencari tahu siapa hostname dan IP yang terhubung ke server, tetapi hal ini dapat membuang resources. Untuk mencegahnya, masukkan nilai untuk HostnameLookups “0”.
Konfigurasi diatas bersifat subjektif, kami sangat menyarankan untuk menerapkan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan website Anda.
Langkah #6 Aktifkan Caching
Ketika visitor membuka sebuah website, browser akan mendownload semua gambar, konten dan file CSS. Dengan caching, browser akan dengan cepat melakukan load kembali jika visitor mengunjungi website tersebut kembali.
Langkah #7 Pilih Layanan Cloud Yang Tepat
Memilih layanan cloud akan sangat menentukan kesuksesan suatu bisnis ke depannya. Pastikan anda memilih layanan Cloud Computing yang memiliki data center sendiri dengan standard infrastruktur yang tinggi dan lokasinya berada di dalam negeri. Karena aspek tersebut sangat mempengaruhi performa dari layanan cloud itu sendiri. Selain itu, standard keamanan yang dimiliki dari penyedia layanan juga harus baik. Pastikan bahwa layanan cloud anda sudah memiliki sertifikasi PCI DSS (Payment Card Industry – Data Security Standard) sehingga data customer atau transaksi anda menjadi lebih aman.
Saat ini customer tidak ingin menunggu untuk membuka halaman website yang lambat, sehingga dapat membuat calon pembeli berpindah ke marketplace lain. Saatnya anda mulai memperhatikan atau merencanakan performa website yang sangat baik, sehingga dapat mendorong pendapatan bisnis anda dengan maksimal