Transfer data memainkan peran penting dalam mengelola dan memindahkan informasi di dunia yang terhubung saat ini. Dalam era di mana data menjadi aset yang tak ternilai harganya, penting untuk memiliki cara yang efisien dan aman untuk mentransfer file dan memastikan keutuhan data yang disimpan. Salah satu alat yang sering digunakan dalam konteks ini adalah rsync.
Rsync, singkatan dari “remote sync” adalah sebuah utilitas perangkat lunak yang telah menjadi salah satu pilihan populer untuk sinkronisasi dan transfer data pada sistem berbasis Unix dan Linux. Melalui artikel ini kita akan membahas lengkap mengenai apa itu rsync, apa saja kelebihannya, dan bagaimana cara menggunakannya.
Apa Itu Rsync?
Rsync adalah sebuah software yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi dan transfer data antara sistem komputer yang berbeda. Singkatnya, rsync memungkinkan untuk menyalin, memindahkan, atau menyinkronkan file dan direktori dari satu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan lokal atau melalui SSH (Secure Shell).
Salah satu fitur utama rsync adalah kemampuannya untuk melakukan transfer data yang efisien dengan membandingkan file yang ada di sumber dengan file di tujuan dan hanya mentransfer perubahan atau bagian yang berbeda dari file tersebut. Hal ini membuat Rsync menjadi pilihan yang baik untuk backup, replikasi data, atau sinkronisasi file yang besar.
Rsync juga dapat mengatur opsi seperti kompresi data, transfer hanya file yang berbeda atau berubah, pemindahan metadata, dan pemeliharaan struktur direktori. Dalam konteks jaringan yang aman, rsync juga dapat digunakan dengan protokol SSH untuk transfer data melalui koneksi yang terenkripsi.
Command bisa digunakan di berbagai sistem operasi, termasuk Linux, Unix, dan macOS. Perintah rsync umumnya digunakan melalui baris perintah, dan berbagai opsi dan argumen dapat ditentukan untuk mengatur perilaku sinkronisasi dan transfer data yang diinginkan.
Kelebihan Rsync
Rsync memiliki berbagai fungsi yang berguna dalam konteks sinkronisasi dan transfer data. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari rsync:
-
Sinkronisasi file dan direktori
Rsync memungkinkan pengguna untuk menyinkronkan file dan direktori antara dua lokasi yang berbeda. Dengan sinkronisasi hanya perubahan atau bagian yang berbeda dari file yang ditransfer, bukan seluruh file. Rsync membandingkan file di sumber dengan file di tujuan dan hanya mengirim perbedaan yang diperlukan untuk membuat kedua sisi identik.
-
Transfer data melalui jaringan
Rsync dapat digunakan untuk mentransfer data melalui jaringan lokal atau melalui koneksi jarak jauh dengan menggunakan protokol SSH yang aman. Ini memungkinkan untuk mentransfer file antara server atau komputer yang berbeda dengan mudah.
-
Backup data
Rsync dapat digunakan untuk membuat backup dari file dan direktori. Dengan melakukan sinkronisasi antara sumber dan tujuan, rsync hanya akan mentransfer perubahan yang terjadi sejak backup terakhir, menghemat ruang penyimpanan dan waktu transfer.
-
Pengunggahan dan unduhan file
Rsync memungkinkan pengguna untuk upload atau download file dari atau ke sistem jarak jauh. Ini berguna dalam konteks transfer file antara server dan klien, atau ketika pengguna ingin mengirim file ke tempat penyimpanan eksternal.
-
Kesesuaian atribut file
Rsync dapat mempertahankan atribut file seperti hak akses, timestamp, dan metadata lainnya selama proses sinkronisasi atau transfer. Ini memastikan bahwa data tetap konsisten dan sesuai di kedua sisi.
-
Sinkronisasi lintas platform
Rsync dapat digunakan untuk menyinkronkan file dan direktori antara sistem operasi yang berbeda. Ini memungkinkan transfer data yang lancar antara sistem Linux, Unix, dan macOS.
-
Transfer dan sinkronisasi data ke berbagai tujuan
Rsync dapat mentransfer data ke berbagai tujuan, tergantung pada protokol yang didukung oleh rsync dan ketersediaan jaringan. Seperti misalnya transfer ke server atau komputer jarak jauh menggunakan SSH maupun menggunakan jaringan lokal. Selain itu kamu juga bisa transfer ke penyimpanan eksternal, cloud storage, dan sistem file lokal.
Cara Menggunakan Rsync
Rsync merupakan fitur bawaan yang tersedia pada sistem operasi Linux seperti CentOs dan Ubuntu. Untuk cara menggunakan dan tutorial instalasi rsync pada server, kamu bisa mengikuti tutorial berikut ini:
Baca juga: Cara Kerja dan Penerapan dalam menggunakan RSYNC
Selain itu kamu juga bisa memanfaatkan cron untuk mengotomatiskan sinkronisasi data menggunakan rsync. Sehingga pengguna tidak harus mengeksekusi command tiap kali ingin menggunakan rsync. Untuk menggunakan rsync dengan cron kamu perlu membuat script rsync kemudian membuat entry cron yang berisi sintaks cron rentang eksekusi dan skrip yang akan dieksekusi.
Jika sebelumnya kamu belum mengetahui apa itu cron, kamu bisa membaca artikel berikut ini:
Baca juga: Mengenal Apa itu Cron Job, Command Linux untuk Task Scheduler
Sinkronisasi dan Transfer Data lebih Efisien dan Mudah dengan Rsync
Sekian artikel kali ini mengenai apa itu rsync, kelebihan, dan cara menggunakannya. Rsync, menjadi pilihan yang populer dalam dunia transfer dan sinkronisasi data. Kelebihan ini juga menyebabkan rsync juga efisien untuk melakukan backup. Kemampuan sinkronisasi rsync yang hanya mentransfer perubahan atau bagian yang berbeda dari file, bukan seluruh file akan menghemat waktu dan sumber daya jaringan, terutama saat mentransfer file yang besar atau saat koneksi jaringan terbatas.
Selain itu, fitur sinkronisasi rsync juga memungkinkan pengguna untuk menjaga keutuhan dan kesamaan antara sumber data dan tujuan. Fitur ini sangat berguna dalam situasi di mana kita memiliki salinan data di beberapa lokasi dan ingin memastikan bahwa semua salinan tersebut selalu diperbarui dengan perubahan terbaru. Rsync dapat menjadi opsi paling efektif yang bisa dengan gratis kamu gunakan untuk transfer dan sinkronisasi data. Namun, tentu saja kamu harus membutuhkan platform dengan lingkungan virtual yang kuat untuk menjalankan platform ini.
Seperti misalnya layanan NEO Virtual Compute dari Biznet Gio. Layanan Elastic Cloud Server berbasis Openstack ini memberikan infrastruktur yang kuat dengan kemampuan multi zone dan multi data center untuk menunjang high availability (HA). Didukung dengan bandwidth gratis tanpa kuota traffic hingga 10 Gbps dan fasilitas gratis Inter-DC Link hingga 10 Gbps.
Layanan ini menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi sehingga cocok untuk menjalankan aplikasi atau website yang kompleks dan memiliki traffic tinggi, server database, virtual container host, hingga machine learning. Dapatkan NEO Virtual Compute dengan harga mulai dari Rp340/jam dengan sumber daya hingga 16 CPU Core dan 64 GB RAM serta 60 GB Storage. Kunjungi Portal Biznet Gio sekarang. Untuk informasi lebih lanjut hubungi [email protected].