Apa itu GZIP Compression? Cara Mempercepat Akses Website


Di era digital ini, kecepatan akses website menjadi semakin penting karena hal ini berdampak langsung terhadap user-experience, traffic website, dan conversion rate. Salah satu solusi yang efektif untuk meningkatkan kecepatan akses website adalah dengan melakukan kompresi file. Kompresi file adalah teknik yang mengurangi ukuran file secara efisien tanpa mengorbankan kualitasnya.

 

Dengan mengompresi file, waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh dan memuat halaman website dapat dikurangi secara signifikan, sehingga pengguna dapat mengakses konten dengan lebih cepat dan responsif. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai bagaimana cara melakukan kompresi file pada website berbasis WordPress menggunakan GZIP compression.

 

Apa Itu GZIP Compression?

GZIP compression adalah metode kompresi data yang digunakan untuk mengurangi ukuran file secara efisien. Teknik ini paling umum digunakan dalam konteks web untuk mengkompres file HTML, CSS, JavaScript, dan berbagai jenis file teks lainnya sebelum dikirimkan ke pengguna melalui jaringan.

 

Teknik kompresi ini didasarkan pada algoritma kompresi yang disebut DEFLATE. Algoritma ini bekerja dengan mengidentifikasi pola atau serangkaian data yang serupa dalam file dan menggantinya dengan representasi yang lebih singkat. Proses kompresi ini menghilangkan redundansi dan mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan integritas data.

 

Ketika server web mengaktifkan GZIP compression, file yang diminta oleh pengguna akan dikompresi menggunakan algoritma DEFLATE sebelum dikirimkan. Setelah diterima oleh klien misalnya melalui browser, file dikembalikan ke bentuk aslinya melalui proses dekompresi. Klien kemudian dapat memuat dan menampilkan konten dengan normal, tetapi dengan ukuran file yang lebih kecil.

 

GZIP compression memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan kecepatan akses website. Dengan mengurangi ukuran file yang dikirim melalui jaringan, waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh dan memuat halaman web dapat dikurangi. Pengguna akan mengalami waktu respon yang lebih cepat dan pengalaman pengguna yang lebih lancar.

 

Penerapan GZIP compression pada server web biasanya melibatkan konfigurasi di sisi server dan dukungan browser klien. Banyak server web modern dan browser saat ini secara otomatis mendukung GZIP compression, membuatnya menjadi metode kompresi yang umum digunakan dalam lingkungan web.

 

Cara Kerja GZIP Compression

GZIP compression bekerja dengan mengidentifikasi dan mengurangi redundansi data dalam file untuk mengurangi ukuran file yang dikirim melalui jaringan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja GZIP compression:

 

  1. Identifikasi redundansi

    Saat file dikompresi menggunakan GZIP, algoritma DEFLATE memindai file untuk mencari pola atau serangkaian data yang serupa. Ini termasuk pengulangan string, pengulangan blok teks, dan pola data lainnya yang bisa dikompresi.

  2. Mengubah data yang serupa dengan representasi singkat

    Setelah identifikasi redundansi, algoritma DEFLATE menggantikan pola data yang serupa dengan representasi yang lebih singkat. Representasi ini memanfaatkan referensi ke bagian yang sama dalam file atau pengkodean yang lebih efisien untuk mengurangi ukuran data.

  3. Mengkompresi data

    Data yang telah dikompresi disusun menjadi format yang dapat dikirim melalui jaringan. Dalam konteks web, data ini biasanya dikirim dalam bentuk HTTP response yang mengandung header khusus yang memberi tahu browser klien bahwa file telah dikompresi menggunakan GZIP.

  4. Data terkompres dikirim ke server

    Data terkompres dikirim dari server ke browser klien melalui jaringan. Header HTTP yang dikirimkan bersamaan dengan data memberitahu browser klien bahwa data tersebut dikompresi menggunakan GZIP.

  5. Data di-dekompresi pada browser klien

    Setelah data terkompresi diterima oleh browser klien, browser akan mendekompresinya menggunakan algoritma DEFLATE yang sama. File dikembalikan ke bentuk aslinya sehingga dapat ditampilkan dan digunakan oleh pengguna.

 

Cara Menggunakan GZIP Compression

Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan GZIP pada website. Pada contoh kali ini kita akan mempelajari cara menerapkan GZIP compression pada website berbasis WordPress.

 

  1. Menggunakan plugin

    Cara pertama untuk menggunakan GZIP secara mudah adalah dengan menggunakan plugin. Beberapa plugin yang memiliki pengaturan GZIP antara lain WP Rocket, WP Super Cache, dan W3 Total Cache. Plugin-plugin ini memiliki opsi untuk mengaktifkan kompresi GZIP pada file HTML, CSS, dan JavaScript.

  2. Mengedit file .htaccess

    Selanjutnya dengan mengedit file .htaccess pada WordPress. File .htaccess ini dapat ditemukan dengan menggunakan file manager pada control panel yang dimiliki. Lokasi file .htaccess juga berbeda tergantung control panel yang digunakan. Jika kamu menggunakan control panel cPanel maka file ini dapat ditemukan pada folder httpdocs, sedangkan pada Plesk dapat ditemukan pada folder public_html.

    Setelah berhasil mengakses file .htaccess tambahkan line di bawah ini setelah baris “# BEGIN WordPress”:

    <IfModule mod_deflate.c>
    # Enable compression
    AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain
    AddOutputFilterByType DEFLATE text/html
    AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml
    AddOutputFilterByType DEFLATE text/css
    AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml
    AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml
    AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml
    AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript
    AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript
    </IfModule>

 

Cara Mengetahui Apakah GZIP Sudah Aktif

Setelah mengaktifkan GZIP compression, kamu bisa mengecek apakah GZIP sudah berjalan pada website. Cara untuk mengeceknya cukup mudah, kamu bisa mengakses GZIP Compression Test. Cukup masukkan nama website kemudian cek apakah GZIP sudah aktif atau belum. Berikut adalah tampilan dari alat pengecek GZIP ini:

 

 

Sekian artikel kali ini mengenai GZIP compression. Tentu saja ini hanya merupakan salah satu cara untuk mempercepat website. Terdapat metode lain seperti melakukan kompresi gambar atau melakukan caching pada website. Metode tersebut dapat dilakukan di sisi pengguna. Tapi jika kamu menginginkan layanan hosting yang memang diperuntukkan untuk website berbasis WordPress dengan performa tinggi, aman, menggunakan teknologi terbaru, kamu bisa menggunakan NEO WordPress.

 

Baca juga: 5 Rekomendasi Plugin Ini Bisa untuk Mempercepat Loading Website WordPress

 

Layanan WordPress hosting instan NEO WordPress cocok bagi kamu yang tidak ingin ribet soal konfigurasi server karena kamu akan langsung mendapatkan akses ke WordPress dengan performa tinggi. Layanan ini berbasis Kubernetes yang secara bawaan sudah membuat website lebih cepat, aman, scalable, dan minim downtime. Selain itu NEO WordPress juga dilengkapi fitur caching bawaan berbasis Varnish yang secara otomatis akan membuat website jauh lebih cepat lagi dan dapat di konfigurasi dengan mudah melalui Portal Biznet Gio.

 

NEO WordPress dilengkapi juga dengan sumber daya komputasi dedicated yang fleksibel, gratis generated-domain, serta gratis bandwidth hingga 10 Gbps tanpa kuota traffic dan biaya tersembunyi. Dapatkan NEO WordPress sekarang juga dengan harga mulai dari Rp50.000/bulan untuk 2 vCPU Core, 2 GB RAM, dan 10 GB Storage yang masing-masing dibagi ke dalam 2 pod untuk apps dan database dengan konfigurasi sumber daya yang sama. Kunjungi Portal Biznet Gio, untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan NEO WordPress hubungi [email protected].

 



Source link

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *