Berbicara mengenai database, MongoDB menjadi salah satu solusinya. Database No SQL yang terkenal mudah, memiliki kecepatan, serta fleksibilitas ini membuatnya memiliki pengguna hingga 87 juta pengguna di seluruh dunia.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai MongoDB? Yuk, simak info selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Apa itu MongoDB?
MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL (Not Only SQL) yang dirancang untuk menyimpan data dalam bentuk dokumen JavaScript object notation (JSON). Database ini terbilang cukup populer digunakan dalam pengembanan website. Tidak heran, banyak perusahaan besar yang mengandalkan MongoDB, seperti Google, Adobe, dan eBay.
Lebih dari itu, MongoDB juga dirancang untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi oleh database relasional tradisional, seperti skalabilitas horizontal, fleksibilitas schema, dan kinerja yang lebih baik untuk aplikasi dengan volume data yang besar dan kompleks.
MongoDB menyimpan data dalam dokumen yang dapat berisi berbagai jenis data seperti string, angka, daftar, bahkan dokumen lain. Dokumen tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam koleksi, yang setara dengan tabel dalam database relasional tradisional.
Salah satu kelebihan MongoDB adalah kemampuannya untuk skalabilitas horizontal, yang berarti dapat dengan mudah menambahkan lebih banyak server untuk meningkatkan kinerja dan kapasitas penyimpanan. Selain itu, MongoDB juga menyediakan berbagai fitur untuk manajemen data seperti index, replikasi, dan sharding.
Ada beberapa komponen penting dalam sistem database MongoDB, antara lain:
- Database yang merupakan wadah dengan struktur penyimpanan yang disebut collection.
- Collection yang merupakan kumpulan informasi data yang berbentuk dokumen.
- Document merupakan satuan unit terkecil dalam MongoDB.
Berikut merupakan contoh data pada MongoDB
{
"_id": ObjectId("616564aa3db80a2c72b616d0"),
"nama": "Robbi",
"umur": 25,
"alamat": {
"jalan": "Jalan Sudirman",
"kota": "Jakarta",
"negara": "Indonesia"
}
}
Dalam contoh di atas, dokumen MongoDB mewakili seseorang dengan nama Robbi yang berumur 25 tahun dan tinggal di Jakarta, Indonesia. Dokumen ini memiliki atribut _id yang di-generate secara otomatis oleh MongoDB untuk mengidentifikasi dokumen secara unik. Atribut nama dan umur mewakili nama dan umur Robbi, sedangkan atribut alamat adalah sub-dokumen yang menunjukkan detail alamat Robbi. Atribut alamat terdiri dari atribut jalan, kota, dan negara, masing-masing menunjukkan nama jalan, kota, dan negara di mana Robbi tinggal.
Dengan contoh format dokumen tersebut membuktikan bahwa MongoDB mampu menampung data yang lebih bervariasi dan kompleks. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat melakukan scale-out database untuk meningkatkan kapasitas data tanpa mengganggu performa server.
Apa saja keunggulan MongoDB?
Sebagai sistem database NoSQL, MongoDB tentunya memiliki beberapa kelebihan yang akan dijelaskan seperti di bawah:
- Performa cepat
MongoDB memiliki performa yang sangat cepat dalam memproses data. Hal ini terjadi karena MongoDB mendukung indexing dan query yang efisien. MongoDB dapat mengindex data dengan banyak cara, termasuk indexing single field, indexing composite field, indexing text, dan indexing geo-spatial data. Selain itu, MongoDB juga mendukung query yang efisien untuk mengambil data dari database. - Fleksibel dan scalable
MongoDB dirancang untuk menjadi sistem database yang sangat fleksibel dan scalable. Struktur datanya yang berbasis dokumen memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dengan cara yang sangat fleksibel, bahkan jika skema datanya berubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, pengguna dapat menyimpan dokumen dengan field yang berbeda untuk setiap dokumen, atau bahkan menyimpan array field dengan panjang yang berbeda untuk setiap dokumen. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengadaptasi sistem database dengan lebih mudah saat memperbarui aplikasi atau menambah fitur baru.Selain itu, MongoDB juga dapat di-scaling secara horizontal dengan mudah. Hal ini dilakukan dengan cara membagi data ke beberapa server atau shard sehingga memungkinkan pengguna untuk mengelola dataset yang sangat besar dengan mudah.
- Dapat mengelola query dengan lebih baik
Selain dua kelebihan di atas, MongoDB juga terkenal sebagai database yang memiliki kemampuan untuk menangani query dengan baik, query language yang kuat, dan fleksibel. Dalam query language ini, pengguna dapat melakukan pengolahan data seperti filtering, sorting, dan aggregation. MongoDB juga mendukung operasi join, meskipun dengan pendekatan yang berbeda dari database relasional tradisional. - Open-source dan memiliki komunitas yang aktif
MongoDB adalah sistem database open-source yang berarti bahwa pengguna dapat mengunduh dan menggunakannya secara gratis, baik untuk pengguna Windows, Linux, atau macOS. Selain itu, MongoDB juga memiliki komunitas pengguna yang aktif dan selalu siap membantu pengguna baru untuk memberikan dukungan teknis. - Bahasa pemrograman variatif
MongoDB mendukung berbagai bahasa pemrograman, seperti C, C++, Java, Node.js, PHP, Perl, Phyton, Ruby, C# dan .NET, dan Mongoid.
Bagaimana cara install MongoDB?
Berikut merupakan langkah-langkah install MongoDB pada sistem operasi Linux:
- Buka terminal dan jalankan perintah update untuk memastikan bahwa sistem sudah update:
sudo apt-get update
- Kemudian, jalankan perintah install untuk menginstal MongoDB.
sudo apt-get install mongodb
- Setelah proses instalasi selesai, MongoDB sudah terinstal di sistem. Kamu bisa memastikan instalasi MongoDB dengan menjalankan perintah berikut.
mongo --version
- Untuk menjalankan MongoDB, jalankan perintah berikut.
sudo service mongodb start
- Jika kamu ingin MongoDB berjalan secara otomatis pada saat sistem dinyalakan, jalankan perintah berikut.
sudo systemctl enable mongodb
- Untuk mengecek status MongoDB, jalankan perintah berikut.
sudo systemctl status mongodb
- Jika ingin menghentikan MongoDB, jalankan perintah berikut.
sudo service mongodb stop
Sekarang MongoDB sudah siap digunakan di sistem operasi Linux kamu.
Itulah penjelasan lengkap mengenai MongoDB. Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, MongoDB menjadi salah satu pilihan database yang patut dipertimbangkan. Dengan fleksibilitas dan kemampuan skalabilitas yang tinggi, MongoDB telah digunakan oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, MongoDB juga memiliki kelemahan dan tantangan tersendiri.
Meskipun begitu, MongoDB tetap menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para pengembang dan perusahaan dalam mengelola data. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan keamanan serta performa, MongoDB diharapkan akan terus memberikan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi di masa depan.
Saat ini, Biznet Gio menawarkan NEO Lite, yaitu VPS KVM yang mendukung database MongoDB. Mulai dari Rp 50.000, kamu sudah bisa menikmati layanan VPS dengan performa yang andal dan ngebut dengan storage SSD, sumber daya komputasi CPU dan RAM dedicated, gratis public IP dedicated, hingga fasilitas gratis bandwidth 10 Gbps tanpa kuota.
Di NEO Lite, kamu juga bisa mendapatkan lisensi cPanel secara gratis melalui langganan paket MM 8.4 ke atas dengan harga Rp245.000/bulan untuk 4 vCPU core, 8 GB RAM, dan 60 GB SSD Storage. Lisensi cPanel gratis ini dapat di klaim melalui Portal Biznet Gio.
Seluruh sumber daya komputasi pada NEO Lite dapat di scale-up kapan saja dengan mudah sesuai kebutuhan. Bila ada kendala, tim support dengan sigap akan langsung membantu dengan respons di bawah 15 menit melalui [email protected]. Kunjungi Portal Biznet Gio atau untuk informasi lebih lanjut hubungi via live chat.